ุงูุญู
ุฏ ููู ุฑุจูู ุงูุนุงูู
ูู ูุงููุนุงููุจูุฉู ููููู
ูุชููููู ููุง ุนูุฏููุงูู ุฅูููุง ุนููู ุงูุธููุงูู
ููู ูุฃุดูุฏ ุฃูู ูุง ุฅูู ุฅูุงุงููู ูุญุฏู ูุง ุดุฑูู ูู ุฑุจูู ุงููุนุงูู
ูู ูุฅูููู ุงูู
ูุฑูุณููู ููููููููู
ู ุงูุณููู
ูุงุชู ูุงูุฃูุฑูุถููู ูุฃุดูุฏ ุฃู ู
ุญู
ุฏุง ุนุจุฏู ูุฑุณููู ุงูู
ุจุนูุซู ุจุงููุชุงุจู ุงูู
ูุจูู ุงููุงุฑููู ุจููููู ุงูููุฏู ูุงูุถูููุงูู ูุงููุบูููู ูุงูุฑููุดุงุฏู ูุงูุดููููู ููุงูููููููู ูุงูุตูููุงุฉู ูุงูุณูููุงู
ู ุนููู ุญูุจูููุจููุง ู ุดูููููุนููุง ู
ูุญู
ููุฏู ุณููููุฏู ุงูู
ูุฑูุณููู ู ุฅู
ุงู
ู ุงูู
ูุชูุฏูู ู ูุงุฆูุฏู ุงูู
ุฌุงูุฏูู ูุนูู ุขูู ูุตุญุจู ุจุนุฏุ ููุงุฃููุง ุงูู
ุณูู
ูู ุฃูุตููู
ูุฅูุงู ุจุชููู ุงููู ุนุฒ ูุฌู ูุงูุชููู
ูุณูููู ุจูุฐุง ุงูุฏูููู ุชูู
ูุณููููุง ูููููููุง ููุงู ุงููู ุชุนุงูู ูู ูุชุงุจู ุงููุฑูู
ุ ุฃุนูุฐ ุจุงููู ู
ู ุงูุดูุทุงู ุงูุฑุฌูู
โููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขูู
ููููุง ุงุชูููููุง ุงูููููู ุญูููู ุชูููุงุชููู ููููุง ุชูู
ููุชูููู ุฅููููุง ููุฃูููุชูู
ู ู
ูุณูููู
ูููู โ ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุฅูููู ุงููู
ูุคูู
ููู ุฅูุฐูุง ุฃูุฐูููุจู ููุงููุชู ููููุชูุฉู ุณูููุฏูุงุกู ููู ููููุจููู ููุฅููู ุชูุงุจู ููููุฒูุนู ููุงุณูุชูุบูููุฑู ุตููููู ููููุจููู ููุฅููู ุฒูุงุฏู ุฒูุงุฏูุชู ููุฐููููู ุงูุฑููุงูู ุงูููุฐูู ุฐูููุฑููู ุงูููููู ููู ููุชูุงุจููู ูููุงูู ุจููู ุฑูุงูู ุนูููู ูููููุจูููู
ู ู
ูุง ููุงูููุง ููููุณูุจูููู โSeorang mukmin jika berbuat satu dosa, maka ternodalah hatinya dengan senoktah warna hitam. Jika dia bertobat dan beristighfar, hatinya akan kembali putih bersih. Jika ditambah dengan dosa lain, noktah itu pun bertambah hingga menutupi hatinya. Itulah karat yang disebut-sebut Allah dalam ayat, โSekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.โ HR Tarmidzi Maโasyiral muslimin rahimakumullahโฆ Tahukah Anda sekalian apa akibat yang menimpa diri kita jika kita melakukan maksiat? Akibat yang pertama adalah maksiat akan menghalangi diri kita untuk mendapatkan ilmu pengetahuan ุญูุฑูู
ุงูููู ุงููุนูููู
ู Jamaโah yang dimuliakan Allahโฆ. Ilmu adalah cahaya yang dipancarkan ke dalam hati. Tapi ketahuilah, kemaksiatan dalam hati kita dapat menghalangi dan memadamkan cahaya itu. Suatu ketika Imam Malik melihat kecerdasan dan daya hafal Imam Syafiโi yang luar biasa. Imam Malik berkata, โAku melihat Allah telah menyiratkan dan memberikan cahaya di hatimu, wahai anakku. Janganlah engkau padamkan cahaya itu dengan maksiat.โ Perhatikan, wahai Saudaraku sekalian, Imam Malik menunjukkan kepada kita bahwa pintu ilmu pengetahuan akan tertutup dari hati kita jika kita melakukan maksiat. Akibat yang kedua adalah maksiat akan menghalangi Rezeki ุญูุฑูู
ูุงูู ุงูุฑูุฒููู Maโasyiral muslimin rahimakumullahโฆ. Jika ketakwaan adalah penyebab datangnya rezeki, maka meninggalkan ketakwaan berarti menimbulkan kefakiran. Rasulullah saw. pernah bersabda, โSeorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yang diperbuatnya.โ HR. Ahmad Karena itu, wahai Saudaraku sekalian, kita harus meyakini bahwa takwa adalah penyebab yang akan mendatangkan rezeki dan memudahkan rezeki kita. Jika saat ini kita merasakan betapa sulitnya mendapatkan rezeki Allah, maka tinggalkan kemaksiatan! Jangan kita penuhi jiwa kita dengan debu-debu maksiat. Jamaโah yang dimuliakan Allahโฆ. Akibat ketiga, maksiat membuat kita berjarak dengan Allah. Diriwayatkan ada seorang laki-laki yang mengeluh kepada seorang arif tentang kesunyian jiwanya. Sang arif berpesan, โJika kegersangan hatimu akibat dosa-dosa, maka tinggalkanlah perbuatan dosa itu. Dalam hati kita, tak ada perkara yang lebih pahit daripada kegersangan dosa di atas dosa.โ Akibat maksiat yang keempat adalah kita akan punya jarak dengan orang-orang baik. Semakin banyak dan semakin berat maksiat yang kita lakukan, akan semakin jauh pula jarak kita dengan orang-orang baik. Sungguh jiwa kita akan kesepian. Sunyi. Dan jiwa kita yang gersang tanpa sentuhan orang-orang baik itu, akan berdampak pada hubungan kita dengan keluarga, istri, anak-anak, dan bahkan hati nuraninya sendiri. Seorang salaf berkata, โSesungguhnya aku bermaksiat kepada Allah, maka aku lihat pengaruhnya pada perilaku binatang kendaraan dan istriku.โ Akibat kelima, maksiat membuat sulit semua urusan kita ุชูุนูุณูููุฑู ุฃูู
ูููุฑููู Maโasyiral muslimin rahimakumullahโฆ. Jika ketakwaan dapat memudahkan segala urusan, maka kemaksiatan akan mempesulit segala urusan pelakunya. Ketaatan adalah cahaya, sedangkan maksiat adalah gelap gulita. Ibnu Abbas berkata, โSesungguhnya perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan pada wajah dan cahaya pada hati, kekuatan badan dan kecintaan. Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang ketidakceriaan pada raut muka, kegelapan di dalam kubur dan di hati, kelemahan badan, susutnya rezeki dan kebencian makhluk.โ Begitulah, wahai Saudaraku, jika kita gemar bermaksiat, semua urusan kita akan menjadi sulit karena semua makhluk di alam semesta benci pada diri kita. Air yang kita minum tidak ridha kita minum. Makanan yang kita makan tidak suka kita makan. Orang-orang tidak mau berurusan dengan kita karena benci. Jamaโah yang dimuliakan Allahโฆ. Akibat keenam, maksiat melemahkan hati dan badan ุฃููู ุงูู
ูุนุงู ุตูู ุชูููููู ุงูููููุจ ู ู ุงููุจูุฏููู Kekuatan seorang mukmin terpancar dari kekuatan hatinya. Jika hatinya kuat, maka kuatlah badannya. Tapi pelaku maksiat, meskipun badannya kuat, sesungguhnya dia sangat lemah. Tidak ada kekuatan dalam dirinya. Wahai Saudaraku, lihatlah bagaimana menyatunya kekuatan fisik dan hati kaum muslimin pada diri generasi pertama. Para sahabat berhasil mengalahkan kekuatan fisik tentara bangsa Persia dan Romawi padahal para sahabat berperang dalam keadaan berpuasa! Akibat maksiat yang ketujuh adalah kita terhalang untuk taatุญูุฑูู
ุงูู ุงูุทุงูุนูุฉู Orang yang melakukan dosa dan maksiat cenderung untuk tidak taat. Orang yang berbuat masiat seperti orang yang satu kali makan, tetapi mengalami sakit berkepanjangan. Sakit itu menghalanginya dari memakan makanan lain yang lebih baik. Begitulah. Jika kita hobi berbuat masiat, kita akan terhalang untuk berbuat taat. Saudaraku yang dimuliakan Allahโฆ. Maksiat memperpendek umur dan menghapus keberkahanุฃูู ุงูู
ูุนุงู ุตูู ุชูููุตุฑู ุงูุนูู
ูุฑู ูุจุฑูููุชูููู Ini akibat maksiat yang kedelapan. Pada dasarnya, umur manusia dihitung dari masa hidupnya. Padahal, tidak ada kehidupan kecuali jika hidup itu dihabiskan untuk ketaatan, ibadah, cinta, dan dzikir kepada Allah serta mencari keridhaan-Nya. Jika usia kita saat ini 40 tahun. Tiga per empatnya kita isi dengan maksiat. Dalam kacamata iman, usia kita tak lebih hanya 10 tahun saja. Yang 30 tahun adalah kesia-siaan dan tidak memberi berkah sedikitpun. Inilah maksud pendeknya umur pelaku maksiat. Sementara, Imam Nawawi yang hanya diberi usia 30 tahun oleh Allah swt. Usianya begitu panjang. Sebab, hidupnya meski pendek namun berkah. Kitab Riyadhush Shalihin dan Hadits Arbain yang ditulisnya memberinya keberkahan dan usia yang panjang, sebab dibaca oleh manusia dari generasi ke generasi hingga saat ini dan mungkin generasi yang akan datang. Maโasyiral muslimin rahimakumullahโฆ. Akibat kesembilan, maksiat menumbuhkan maksiat lainุงู ุงูู
ูุนุงุตูู ุชูุฒูุฑูุน ุฃูู
ูุซุงููุง Seorang ulama salaf berkata, jika seorang hamba melakukan kebaikan, maka hal tersebut akan mendorongnya untuk melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Dan jika seorang hamba melakukan keburukan, maka dia pun akan cenderung untuk melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi pelakunya. Karena itu, hati-hatilah, Saudaraku. Jangan sekali-kali mencoba berbuat maksiat. Kalian akan ketagihan dan tidak bisa lagi berhenti jika sudah jadi kebiasaan! Maksiat mematikan bisikan hati nurani ุถูุนููู ุงูููููุจู Ini akibat berbuat maksiat yang kesepuluh. Maksiat dapat melemahkan hati dari kebaikan. Dan sebaliknya, akan menguatkan kehendak untuk berbuat maksiat yang lain. Maksiat pun dapat memutuskan keinginan hati untuk bertobat. Inilah yang menjadikan penyakit hati paling besar kita tidak bisa mengendalikan hati kita sendiri. Hati kita menjadi liar mengikuti jejak maksiat ke maksiat yang lain. Jika sudah seperti itu, hati kita akan melihat maksiat begitu indah. Tidak ada keburukan sama sekali ุฃููู ููููุณูููุฎู ู
ููู ุงูููููุจู ุฅุณูุชูููุจูุงุญููุง Jamaโah yang dimuliakan Allahโฆ. Itulah akibat maksiat yang kesebelas. Tidak ada lagi rasa malu ketika berbuat maksiat. Jika orang sudah biasa berbuat maksiat, ia tidak lagi memandang perbuatan itu sebagai sesuatu yang buruk. Tidak ada lagi rasa malu melakukannya. Bahkan, dengan rasa bangga ia menceritakan kepada orang lain dengan detail semua maksiat yang dilakukannya. Dia telah menganggap ringan dosa yang dilakukannya. Padahal dosa itu demikian besar di mata Allah swt. Para pelaku maksiat yang seperti itu akan menjadi para pewaris umat yang pernah diazab Allah swt. Ini akibat kedua belas yang menimpa pelaku maksiat. ู
ููุฑุงูุซู ุนูู ู ุฃูู
ูุฉู ู
ูู ุงูุฃูู
ูู
ู ุงูุชูู ุฃูููููููุงู ุงูููู Homoseksual adalah maksiat warisan umat nabi Luth Perbuatan curang dengan mengurangi takaran adalah maksiat peninggalan kaum Syuโaib Kesombongan di muka bumi dan menciptakan berbagai kerusakan adalah milik Firโaun dan kaumnya. Sedangkan takabur dan congkak merupakan maksiat warisan kaum Hud Dengan demikian, kita bisa simpulkan bahwa pelaku maksiat zaman sekarang ini adalah pewaris kaum umat terdahulu yang menjadi musuh Allah swt. Dalam musnad Imam Ahmad dari Ibnu Umar disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, โBarangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongannya.โ Naโudzubillahi min dzalik! Semoga kita bukan salah satu dari mereka. Maโasyiral muslimin rahimakumullahโฆ. Akibat berbuat maksiat yang ketiga belas adalah maksiat menimbulkan kehinaan dan mewariskan kehinadinaan ุฃู ู ุงููู
ูุนูุตููุฉู ุณูุจูุจู ูููููุงูู ุงูุนูุจูุฏ ููุณููููุทูู ู
ูู ู ุนููููููู Kehinaan itu tidak lain adalah akibat perbuatan maksiat kepada Allah sehingga Allah pun menghinakannya. โDan barangsiapa yang dihinakan Allah, maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.โ Al-Hajj18. Sedangkan kemaksiatan itu akan melahirkan kehinadinaan. Karena, kemuliaan itu hanya akan muncul dari ketaatan kepada Allah swt. โBarang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan ituโฆ.โ Al-Faathir10. Seorang Salaf pernah berdoa, โYa Allah, anugerahilah aku kemuliaan melalui ketaatan kepada-Mu; dan janganlah Engkau hina-dinakan aku karena aku bermaksiat kepada-Mu.โ Akibat keempat belas, maksiat merusak akal kita ุงููู ุงููู
ูุนูุงุตูู ุชูููุณูุฏู ุงููุนููููู Saudaraku yang dimuliakan Allahโฆ. Tidak mungkin akal yang sehat lebih mendahulukan hal-hal yang hina. Ulama salaf berkata, seandainya seseorang itu masih berakal sehat, akal sehatnya itu akan mencegahnya dari kemaksiatan kepada Allah. Dia akan berada dalam genggaman Allah, sementara malaikat menyaksikan, dan nasihat Al-Qurโan pun mencegahnya, begitu pula dengan nasihat keimanan. Tidaklah seseorang melakukan maksiat, kecuali akalnya telah hilang! Akibat kelima belas, maksiat menutup hati. Allah berfirman, โSekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.โ Al-Muthaffifiin14. Imam Hasan mengatakan hal itu sebagai dosa yang berlapis dosa. Ketika dosa dan maksiat telah menumpuk, maka hatinya pun telah tertutup. Akibat keenam belas, pelaku maksiat mendapat laknat Rasulullah saw. Saudaraku sekalian, Rasulullah saw. melaknat perbuatan maksiat seperti mengubah petunjuk jalan, padahal petunjuk jalan itu sangat penting HR Bukhari; melakukan perbuatan homoseksual HR Muslim; menyerupai laki-laki bagi wanita dan menyerupai wanita bagi laki-laki; mengadakan praktik suap-manyuap HR Tarmidzi, dan sebagainya. Karena itu, tinggalkanlah semua itu! Akibat ketujuh belas, maksiat menghalangi syafaat Rasulullah dan Malaikat. Kecuali, bagi mereka yang bertobat dan kembali kepada jalan yang lurus. Allah swt. berfirman, โMalaikat-malaikat yang memikul Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman seraya mengucapkan Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyla-nyala. Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang shalih d iantara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari balasan kejahatan.โ Al-Mukmin 7-9 Akibat kedelapan belas, maksiat melenyapkan rasa malu. Padahal, malu adalah pangkal kebajikan. Jika rasa malu telah hilang dari diri kita, hilangkah seluruh kebaikan dari diri kita. Rasulullah bersabda, โMalu itu merupakan kebaikan seluruhnya. Jika kamu tidak merasa malu, berbuatlah sesukamu.โ HR. Bukhari Maโasyiral muslimin rahimakumullahโฆ. Akibat kesembilan belas, maksiat yang kita lakukan adalah bentuk meremehkan Allah. Jika kita melakukan maksiat, disadari atau tidak, rasa untuk mengagungkan Allah perlahan-lahan lenyap dari hati kita. Ketika kita bermaksiat, kita sadari atau tidak, kita telah menganggap remeh adzab Allah. Kita mengacuhkan bahwa Allah Maha Melihat segala perbuatan kita. Sungguh ini kedurhakaan yang luar biasa! Saudaraku yang dimuliakan Allahโฆ. Maksiat memalingkan perhatian Allah atas diri kita. Ini akibat yang kedua puluh. Allah akan membiarkan orang yang terus-menerus berbuat maksiat berteman dengan setan. Allah berfirman, โDan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.โ Al-Hasyir 19 Maksiat melenyapkan nikmat dan mendatangkan azab. Ini akibat yang kedua puluh satu. Allah berfirman, โDan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu.โ Asy-Syura 30 Ali berkata, โTidaklah turun bencana melainkan karena dosa. Dan tidaklah bencana lenyap melainkan karena tobat.โ Karena itu, bukankah sekarang waktunya bagi kita untuk segera bertobat dan berhenti dari segala maksiat yang kita lakukan? Dan akibat yang terakhir, yang kedua puluh dua, maksiat memalingkan diri kita dari sikap istiqamah. Kita hidup di dunia ini sebenarnya bagaikan seorang pedagang. Dan pedagang yang cerdik tentu akan menjual barangnya kepada pembeli yang sanggup membayar dengan harga tinggi. Saudaraku, siapakah yang sanggup membeli diri kita dengan harga tinggi selain Allah? Allah-lah yang mampu membeli diri kita dengan bayaran kehidupan surga yang abadi. Jika seseorang menjual dirinya dengan imbalan kehidupan dunia yang fana, sungguh ia telah tertipu! Maโasyiral muslimin rahimakumullahโฆ. Renungkan! Renungkanโฆ! Semoga Allah menjaga kita semua dari perbuatan maksiat. Amin. ุจุงุฑู ุงููู ููุง ูููู
ูู ุงููุฑุขู ุงูุนุธูู
ูููุนูุง ูุฅูุงูู
ุจู
ุง ููู ู
ู ุงูุขูุงุช ู ุงูุฐูุฑุงูุญููู
ูุงุณุชุบูุฑูุง ุงููู ูุฅูู ูู ุงูุบููุฑ ุงูุฑุญูู
๏ปฟKaruniaAllah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat." (Ad-Daa' wa Ad-Dawaa', hlm. 84) Apa yang disebutkan di atas dalam bait syair menunjukkan, bahwa maksiat itu menghalangi datangnya ilmu, termasuk dalam hal menghafal Alquran. Ketika hati kita berbuat maksiat, adalah seperti disebutkan dalam ayat berikut ini:
Skip to content HomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah Islam MAKSIAT ITU MENGHALANGI DATANGNYA ILMU, TERMASUK DALAM HAL MENGHAFAL ALQURAN Home/Landasan Agama/MAKSIAT ITU MENGHALANGI DATANGNYA ILMU, TERMASUK DALAM HAL MENGHAFAL ALQURAN MAKSIAT ITU MENGHALANGI DATANGNYA ILMU, TERMASUK DALAM HAL MENGHAFAL ALQURAN Nasihat_Ulama MAKSIAT ITU MENGHALANGI DATANGNYA ILMU, TERMASUK DALAM HAL MENGHAFAL ALQURAN Gara-gara tak sengaja, iseng atau memang sengaja melihat gambar wanita telanjang, hafalan Alquran bisa hilang. Yang diherankan, ada yang diketahui suka baca Alquran, bahkan suaranya merdu, namun sayangnya sukanya nonton โfilm gituanโ. Ternyata ketika ditelusuri, hafalan Alqurannya saat dites sering โtersendat-sendatโ. Itu lantaran pandangan matanya tak bisa dijaga dari maksiat. Memang benar, Alquran akan sulit melekat pada ahli maksiat. Imam Syafiโi rahimahullah berkata ุดูููููุชู ุฅูููู ููููููุนู ุณูููุกู ุญูููุธูู โฆ ููุฃูุฑูุดูุฏูููู ุฅูููู ุชูุฑููู ุงูู
ุนูุงุตูู ููููุงูู ุงูุนูููู
ู ุจูุฃูููู ุงูุนูููู
ู ููุถููู โฆ ููููุถููู ุงูููู ูุงูููุคูุชูุงูู ุนูุงุตู โAku pernah mengadukan kepada Wakiโ tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau mengarahkanku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah karunia. Karunia Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.โ Ad-Daaโ wa Ad-Dawaaโ, hlm. 84 Apa yang disebutkan di atas dalam bait syair menunjukkan, bahwa maksiat itu menghalangi datangnya ilmu, termasuk dalam hal menghafal Alquran. Ketika hati kita berbuat maksiat, adalah seperti disebutkan dalam ayat berikut ini ูููููุง ุจููู ุฑูุงูู ุนูููู ูููููุจูููู
ู ู
ูุง ููุงูููุง ููููุณูุจูููู โSekali-kali tidak demikian. Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.โ QS. Al-Muthaffifin 14. Walau memang istilah dalam ayat adalah untuk orang kafir. Karena ada tiga istilah yang menerangkan tentang hati Ar-rain, keadaan hati orang kafir. Al-ghaim, keadaan hati Abrar wali Allah pertengahan. Al-ghain, keadaan hati Muqarrabin wali Allah terdepan. Tafsir Alquran Al-Azhim, 7 511 Namun keadaan hati yang bermaksiat tetap makin gelap, seperti diterangkan pula dalam hadis berikut ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ุนููู ุฑูุณูููู ุงูููููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
- ููุงูู ุฅูููู ุงููุนูุจูุฏู ุฅูุฐูุง ุฃูุฎูุทูุฃู ุฎูุทููุฆูุฉู ููููุชูุชู ููู ููููุจููู ููููุชูุฉู ุณูููุฏูุงุกู ููุฅูุฐูุง ูููู ููุฒูุนู ููุงุณูุชูุบูููุฑู ููุชูุงุจู ุณููููู ููููุจููู ููุฅููู ุนูุงุฏู ุฒููุฏู ูููููุง ุญูุชููู ุชูุนููููู ููููุจููู ูููููู ุงูุฑููุงูู ุงูููุฐูู ุฐูููุฑู ุงูููููู ูููุงูู ุจููู ุฑูุงูู ุนูููู ูููููุจูููู
ู ู
ูุง ููุงูููุง ููููุณูุจูููู Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Rasulullah ๏ทบ, beliau bersabda โSeorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali berbuat maksiat, maka ditambahkan titik hitam tersebut, hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan โAr Raanโ yang Allah sebutkan dalam firman-Nya yang artinya Sekali-kali tidak demikian. Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati merekaโ.โ HR. Tirmidzi, no. 3334; Ibnu Majah, no. 4244; Ibnu Hibban, 7 27; Ahmad 2 297. Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini Hasan Shahih. Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan bahwa hadis ini Hasan. Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan โYang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa, sehingga bisa membuat hati itu gelap, dan lama kelamaan pun mati.โ Demikian pula yang dikatakan oleh Mujahid, Qatadah, Ibnu Zaid dan selainnya. Tafsir Alquran Al-Azhim, 7 512 Ibnu Taimiyah rahimahullah menyebutkan perkataan Hudzaifah dalam fatawanya. Hudzaifah berkata โIman membuat hati nampak putih bersih. Jika seorang hamba bertambah imannya, hatinya akan semakin putih. Jika kalian membelah hati orang beriman, kalian akan melihatnya putih bercahaya. Sedangkan kemunafikan membuat hati tampak hitam kelam. Jika seorang hamba bertambah kemunafikannya, hatinya pun akan semakin gelap. Jika kalian membelah hati orang munafik, maka kalian akan melihatnya hitam mencekam.โ Majmuโ Al-Fatawa, 15 283 Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah mengatakan โJika dosa semakin bertambah, maka itu akan menutupi hati pemiliknya. Sebagaimana sebagian salaf mengatakan mengenai surat Al Muthoffifin ayat 14 โYang dimaksud adalah dosa yang menumpuk di atas dosa.โ Ad-Daaโ wa Ad-Dawaaโ, hlm. 93 Kata Al-Hasan Al-Bashri pula โItu adalah dosa yang menumpuk di atas dosa, sehingga membuat hati menjadi kelam.โ Ad-Daaโ wa Ad-Dawaaโ, hlm. 93 Semoga kita tidak menjadi orang yang dijauhkan dari Alquran, gara-gara kelamnya maksiat yang menutupi hati. Referensi Ad-Daaโ wa Ad-Dawaaโ. Cetakan kedua, tahun 1430 H. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Tahqiq Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Tafsir Alquran Al-Azhim. Cetakan pertama, tahun 1431 H. Ibnu Katsir. Tahqiq Abu Ishaq Al-Huwaini. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Penulis Muhammad Abduh Tuasikal Sumber Related Posts
Haditsini hendaknya kita renungkan baik-baik karena ini merupakan hadits yang penting dan agung. Dalam hadits ini terdapat motivasi untuk mempelajari ilmu agama dan penyebutan keutamaan bagi orang yang Allah beri taufik untuk menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu. Beberapa faidah penting dari hadits ini di antaranya : Daftar Isi sembunyikan.
iVb1n. 144 216 23 257 86 240 153 331 84
hadits tentang maksiat kepada allah dapat menghalangi ilmu